Dunia Pendidikan di NTT Sangat Memprihatinkan

18-07-2012 / KOMISI X

 

                Perkembangan dunia pendidikan di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  masih sangat memprihatinkan. Kondisinya g masih serba kekurangan dan keterbatasan, tidak ada fasilitas  laboratorium dan buku-buku perpustakaan.

                “Masalah pendidikan di NTT memang sangat memprihatinkan, bagaimana tidak di NTT masalah pendidikan saat ini memdapat rangking ke 33 dari 33 Propinsi yaitu berada di rangking terakhir, “ ungkap   Anggota komisi X  DPR Muslim (Fraksi Partai Demokrat), pernyataan ini disampaikan pada saat melakukan kunjungan kerja Komisi X ke NTT, Rabu (18/7).        

                Muslim menegaskan,  semuanya  jelas  kondisinya masih serba kekurangan dan serba keterbatasan, hal inilah yang perlu mendapat perhatian  semua pihak  terhadap dunia pendidikan di NTT.        

                Dia  menuturkan,  dirinya dan semua Anggota Komisi X yang datang kesini pasti merasa miris setelah meninjau langsung ke sekolah sekolah yang dianggap unggulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan seperti SMK Negeri, SMP, SD ternyata disana tidak ada fasilitas apapun bagaimana kalau sekolah sekolah yang berada di pelosok desa pasti pasti akan lebih memprihatinkan lagi.          

                Muslim mengemukakan SMK yang dianggap unggulan saja tidak ada fasilitasnya seperti Laboratorium yang sangat terbatas bisa dianggap tidak ada, buku-buku di Perpustakaan juga. Masih jauh dari kebutuhan yang ada bahkan ini bisa dikatakan tidak memadai, maka dari itu hal seperti ini betul-betul perlu mendapat perhatian secara khusus.    

                Menurutnya,   secara keseluruhan sekolah-sekolah di Propinsi Nusa Tenggara Timur sungguh bisa dikatakan sangat tertinggal jika dibandingkan dengan daerah lain seperti di Sumatera, Jawa dan di daerah lain di propinsi di Indonesia.

                Dikatakan juga bahwa Komisi X DPR dalam kunjungan kerjanya ke NTT hampir semua sekolah yang telah dikunjungi, para kepala sekolah mengatakan kurangnya ruangan kelas untuk belajar bahkan ada sekolah yang setiap mengadakan rapat dengan orang tua murid selalu menggunakan tenda yang disewa oleh pihak sekolah kkarena tidak adanya ruangan untuk rapat denga orang tua murid.    

                Lebih memprihatinkan lagi lanjut Muslim,  ada sekolah yang gurunya setiap hari mengajar sampai 6 kelas dalam waktu yang sama dan lain mata pelajarannya hal seperti ini juga perlu mendapat perhatian tentang tenaga pengajar.  

                Seluruh NTT bari 18 ribu guru yang sudah mendapatkan surat sertifikasi padahal tenaga guru di seluruh NTT diperlukan sebanyak 28 ribu guru yang seharusnya sudah mendapatkan surat sertifikasi. “ Ini perlu mendapat perhatian” tegas  Muslim. (Spy)

 

BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...
80 Tahun Indonesia Merdeka, Kesetaraan Akses dan Kualitas Pendidikan Masih Jadi Persoalan
14-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi pendidikan secara menyeluruh...
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...